
Pada tanggal 29 Januari 2025, terjadi bentrok antara anggota TNI dan organisasi masyarakat (ormas) di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Insiden ini melibatkan sekitar 40 anggota TNI dari Resimen Arhanud 2/SSM Kodam I Bukit Barisan dan ormas Pemuda Karya Nasional (PKN). Akibat dari bentrokan ini, pihak TNI kini sedang memeriksa anggota yang terlibat untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kronologi Kejadian
Berdasarkan informasi yang diperoleh, bentrokan bermula ketika seorang anggota TNI, Praka Darma Saputra Lubis, merasa terganggu oleh aksi tiga pemuda yang mengendarai sepeda motor dan menggeber-geber knalpotnya di dekatnya. Merasa tidak nyaman, Praka Darma mengikuti pemuda tersebut hingga ke sebuah warung yang diduga menjadi tempat berkumpul ormas PKN. Ketegangan meningkat ketika Praka Darma meminta penjelasan kepada pemuda tersebut, yang berujung pada keributan.
Setelah insiden awal, Praka Darma meminta bantuan melalui grup WhatsApp, dan sekitar 40 anggota TNI datang ke lokasi. Situasi semakin memanas ketika anggota TNI tersebut terlibat dalam aksi anarkis, menghancurkan barang-barang di warung, serta merusak kendaraan milik warga. Tindakan ini menyebabkan kerugian material yang signifikan bagi masyarakat setempat.
Tindakan Pihak TNI
Kapendam I Bukit Barisan, Kolonel Inf Doddy Yudha, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 40 anggota TNI yang terlibat dalam insiden tersebut. “Kami sedang melakukan proses pemeriksaan untuk penyelidikan lebih lanjut terkait bentrokan ini,” ungkapnya dalam konferensi pers. Doddy juga menekankan bahwa tindakan tegas akan diambil terhadap anggota yang terbukti melanggar disiplin.
Dampak dan Reaksi Masyarakat
Bentrokan ini tidak hanya menimbulkan kerugian fisik, tetapi juga menciptakan ketegangan di masyarakat. Warga setempat merasa khawatir akan keselamatan mereka setelah insiden tersebut. “Kami berharap pihak berwenang dapat menyelesaikan masalah ini dengan baik dan tidak ada lagi bentrokan di masa depan,” kata salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Penanganan Lanjutan
Pihak TNI dan ormas PKN telah melakukan mediasi untuk meredakan ketegangan pasca-bentrokan. Kolonel Doddy menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini secara damai dan menghindari konflik lebih lanjut. “Kami akan terus berkoordinasi dengan semua pihak untuk memastikan situasi tetap kondusif,” tambahnya.
Insiden bentrok antara anggota TNI dan ormas di Deli Serdang menunjukkan perlunya peningkatan komunikasi dan pengertian antara aparat keamanan dan masyarakat. Dengan adanya pemeriksaan terhadap anggota TNI yang terlibat, diharapkan keadilan dapat ditegakkan dan hubungan antara TNI dan masyarakat dapat diperbaiki. Penting bagi semua pihak untuk belajar dari insiden ini agar tidak terulang di masa depan.